Selasa, 10 Maret 2020

Pakaian adat dan Alat Musik Tradisonal Sumatera Selatan

Pakaian Adat Sumatera Selatan 

Pakaian Adat Sumatera Selatan – 
Sebagaimana daerah lain di Indonesia, Sumatera Selatan khususnya Palembang mempunyai pakaian tradisional dengan ciri khasnya sendiri. Berdasarkan pada catatan sejarah, Baju Adat Sumatera Selatan adalah berasal dari zaman kesultanan Palembang sejak abad ke enam belas hingga abad ke sembilan belas pertengahan.
Pada mulanya, pakaian adat ini hanya boleh digunakan oleh orang kalangan tertentu saja, seperti raja, pangeran, dan priyai serta kalangan ningrat lainnya. Tidak sembarang orang boleh memakai pakaian ini.
Namun, sebagaimana kita ketahui, pada jaman sekarang ini, pakaian tradisi dari Sumatera Selatan ini boleh dipakai oleh siapa saja pada saat acara pernikahan. Jadi tidak harus raja. Dengan kata lain, pakaian tradisional ini sudah merakyat.
Provinsi Sumatera Selatan saat ini paling tidak memiliki dua pakaian adat yang cukup unik dan menarik untuk kita simak sebagai penambah wawasan kita akan kekayaan budaya nusantara yang sesungguhnya sarat makna.
Pakaian tradisional ini biasa digunakan pada saat acara-acara tertentu, misalnya : upacara adat perkawinan, festival, dan acara-acara budaya lainnya. Jadi pakaian tradisional Sumatera Selatan ini tidak digunakan pada sembarang acara apalagi untuk busana harian. Adapun dua pakaian adat Sumatera Selatan ada dua, yaitu:
  • Aesan Paksangko dan
  • Aesan Gade.
Pakaian adat pengantin Palembang Sumatra Selatan
Kedua pasang mempelai pengantin akan semakin terlihat lebih Anggun jika memakai baju adat Palembang ini. Dari hal ini kita bisa mengetahui betapa agungnya budaya bangsa kita khususnya hal desain pakaian adat oleh nenek moyang kita.
Kenapa dinamakan Aesan? Aesan ialah sebuah kata dari bahasa Palembang yang bermakna Baju, Busana, atau Pakaian. Jadi sangatlah wajar jika nama pakaian adatnya memakai kata ini. Mungkin juga untuk pakaian tradisional lainnya di nusantara ini banyak terilhami dari bahasa daerah masing-masing untuk menyebut namanya.
Mari kita bahas satu persatu untuk mendapatkan pemahaman lebih rinci sebagai berikut:

Pakaian Adat Sumatera Selatan Aesan Paksangko

Pakaian Adat Sumatera Selatan Aesan Paksangko
Baju adat daerah Sumatera Selatan yang pertama adalah yang dikenal dengan nama Aesan Paksangko. Pakaian adat ini mengandung makna filosofis yang melambangkan keagungan masyarakat daerah Sumatera Selatan.
Busana Adat Palembang ini pada umumnya lebih sering terlihat pada suatu acara resepsi pernikahan yang dipakai oleh kedua pasang mempelai, dengan kombinasi warna merah dan emas. Dengan mengenakan pakaian adat ini penampilan kedua pengantin akan semakin anggun.
Pakaian Adat Sumatera Selatan Aesan Paksangko
Pada Baju Aesan Paksangko, mempelai wanita mengenakan baju kurung dengan warna merah dan bermotif bunga bintang berwarna keemasan. Suasana ceria semakin terlihat dengan pengaruh pakaian adat yang unik ini.
Selain itu juga memakai kain songket lepus bersulam emas dan teratai dibagian dada, serta dilengkapi dengan mahkota Paksangkong, Kembang Goyang, Kembang Kenango, Kelapo Standan, serta aksesoris mewah lain yang berwarna kuning keemasan.
Untuk pengantin pria, memakai baju dengan warna senada atau tidak jauh berbeda yaitu mengenakan baju motif tabur bunga emas, seluar pengantin (celana pengantin), songket lepus, selempang songket, serta songkok (kopiah) yang berwarna emas sebagai penutup kepala.

Pakaian Adat di Sumatera Selatan (Palembang) Aesan Gede

Pakaian adat provinsi Sumatera Selatan yang kedua adalah yang disebut dengan nama Aesan Gede. Berbeda dengan Aesan Paksangko, baju adat Aesan Gede lebih mengkombinasikan warna merah jambu dan emas.

Aksesoris Baju Aesan Gade

Aksesoris Baju Aesan Gade
Kedua warna tersebut mencerminkan keagungan para bangsawan dan kebesaran para bangsawan dari bumi Sriwijaya. Jadi masih erat kaitannya dengan pengaruh kerajaan pda jaman dahulu. Di bawah ini ini adalah gambar dari Pakaian Adat Sumatera Selatan dengan Baju Aesan Gede.
Penjelasan singkat tentang pakaian tradisional dari Sumatera Selatan “Aesan Gade” adalah sebagai berikut :
Mahkota yang dikenakan adalah Karsuhun untuk perempuan dan Kopiah Cuplak untuk laki-laki.
Terate adalah sebuah hiasan dipakai oleh si laki-laki dan perempuan untuk menutupi bagian dada dan pundak. Terate imi bebentuk lingkaran bersudut 5 bermotif bunga melati bersepuh emas. Bagian tepinya terdapat pekatu berbentuk bintang serta rantai dan juntaian lempengan emas berbentuk biji mentimun. Hiasan ini menggambarkan kemegahan dan kesucian.
Kebo Munggah atau Kalung Tapak Jajo, yaitu kalung yang terbuat dari emas 24 karat berbentuk lempengan bersusun 3 (khusus untuk yang telah menikah). Kalung ini masih boleh digunakan oleh laki-laki atau wanita yang belum menikah hanya saja terdiri dari lempengan bersusun dua atau satu saja.
Selendang Sawit, ialah salah satu bagian dari pakaian adat Palembang yang terbuat dari emas 22 karat dengan ragam hias sulur dan nada aksen intan di bagian tengahnya. Selendang sawit ini dengan jumlah 2 yang dipakai menyilang dari bahu kiri ke pinggang sebelah kanan, dan dari bahu kanan kepinggang sebelah kiri.
Keris. Keris ini dipakai oleh pengantin pria (keturunan raja/bangsawan) yang terselip di pinggang depan sebelah kanan dengan gagang menghadap keluar. Untuk si laki-laki yang bukan bangsawan atau keturunan raja, kerisnya diletakkan di bagian pinggang belakang. Hal ini bermaksud untuk menghormati para raja atau atasan. Pada jaman dahulu, sarung keris ini dibuat dari emas 20 karat.
Pending, pelengkap pakaian adat Sumatera Selatan berbentuk ikat pinggang laki-laki dan perempuan dengan bentuk lempengan emas berukuran 6×9 cm terbuat dari emas 20 karat. Badong adalah kepala pending yang diukir dengan motif ragam hias naga, burung hong daun, dan bunga.
Gelang Palak Ulo, y aitu gelang emas 24 karat dengan taburan berlian berbentuk ular naga bersisik dan berpulir. Gelang ini hanya digunakan oleh si-perempuan di bagian lengannya.
Gelang Kecak. Gelang Kecak adalah gelang emas 24 karat berwujud mata berhias pekatu polos dan ditengahnya ada dua tumpukan lingkaran berhias emas. Gelang ini dipakai oleh kedua mempelai dibagian pangkal lengan.

Gelang Sempuru dan Gelang Kanu

Gelang Sempuru dan Gelang Kanu
Saputangan Segitigo, adalah saputangan yang dibuat dari beludru dengan warna merah yang salah satu sisinya bertabur kelopak bunga melati dari emas. Di pinggir saputangan ini ada rantai dan juntaian bandul juga lempengan logam berbantuk wajik. Dipakai oleh mempelai pria di jari tengah sebelah kanan (Aesan Gade), atau dipakai mempelai pria di telunjuk sebelah kiri (Aesan Paksangko).
Trompah, adalah sejenis sepatu yang dikenakan oleh kedua mempelai pengantin biasanya berwarna senada dengan atasan untuk terlihat serasi.
Namun demikian, hampir semua pakaian tradisional Sumatera Selatan masih memakai kain songket asli dengan teknik pembuatan manual. Tentu hal ini memerlukan kesabaran, ketelatenan, dan maha karya seni yang tinggi.
Dari semua daerah di Sumatera Selatan, masing-masing tentu memiliki unsur Melayu yang sangat kuat dengan tetap mengedepankan nilai-nilai budaya dan norma kesopanan yang sudah seharusnya tetap kita jaga dan kita lestarikan untuk warisan anak cucu kita kelak.
Demikian pembahasan mengenai Jenis Pakaian Adat Sumatera Selatan dan Lengkap Penjelasannya, semoga menambah wawasan dan kesadaran kita akan agungnya budaya bangsa Indonesia.


https://www-sejarah--negara-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.sejarah-negara.com/795/pakaian-adat-sumatra-selatan/amp/?amp_js_v=a3&amp_gsa=1&usqp=mq331AQFKAGwASA%3D#aoh=15839074826261&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.sejarah-negara.com%2F795%2Fpakaian-adat-sumatra-selatan%2F




Alat Musik Tradisional Provinsi Sumatera Selatan


Sumatera Selatan adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di bagian selatan Pulau Sumatera. Provinsi ini beribukota di Palembang. Secara geografis provinsi Sumatera Selatan berbatasan dengan provinsi Jambi di utara, provinsi Kep. Bangka-Belitung di timur, provinsi Lampung di selatan dan Provinsi Bengkulu di barat.


Secara garis besar, Alat Musik Tradisional Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) meliputi: Alat Musik Tenun, Biola, Burdah atau Gendang Oku, Gambus, Genggong, Gong, Kenong (Kenung Basemah), Kulintang (Kolintang), Marawis, Seruling, Terbangan (Rebana), Terompet.


Alat Musik Tenun 

Alat musik tenun
Alat Musik Tenun 
Alat musik ini terbuat dari kayu berbentuk persegi panjang, bagian tengahnya terdapat bentuk segitiga berangkai yang apabila dipukul akan menghasilkan bunyi tertentu.

Dinamakan alat musik tenun karena alat musik ini memang dahulunya sering dimainkan ketika para wanita sedang bekerja menenun kain. Alat musik ini adalah sarana hiburan dan pelipur rasa bosan bagi para wanita yang sehari-hari bekerja. Cara memainkannya cukup mudah yaitu dengan cara dipukul menggunakan kayu pada bagian-bagian tertentu yang menghasilkan nada-nada berbeda.


Burdah atau Gendang Oku

Burdah / Gendang OKU
Burdah / Gendang OKU
Burdah adalah alat musik sejenis gendang berukuran besar yang dibuat dari kulit hewan dan kayu nangka, dibandingkan dengan rebana, ukuran burdah lebih besar. Karena alat musik ini pertama kali ditemukan dalam budaya masyarakat Ogan Komering Ulu atau OKU, maka banyak pula orang yang menyebut alat musik ini dengan nama Gendang Oku.

Burdah sering dimainkan dalam acara-acara adat sebagai alat musik ritmis. Cara memainkannya yaitu dengan ditepuk bagian kulit membrannya menggunakan telapak tangan. Dalam upacara pernikahan, latihan pencak silat, atau saat ada upacara adat Palembang kita akan dengan mudah menemukan alat musik ini.
Selain itu, alat musik tradisional Burdah / gendang oku ini dimainkan untuk mengiringi lagu Islami (barjanji) pada acara keagamaan yang dimainkan sendiri maupun berkelompok. Burdah juga sering digunakan untuk mengiringi kesenian pencak silat.


Gambus

Alat musik gambus merupakan alat musik petik seperti mandolin yang berasal dari Timur Tengah. Walaupun alat musik gambus ini dapat ditemui di beberapa daerah di Indonesia, akan tetapi bentuk alat musik gambus dari Sumatera Selatan ini tentu saja memiliki ciri khas

Gambus Palembang terbuat dari kayu dengan enam dawai yang dimainkan dengan cara dipetik. Selain dapat berfungsi sebagai alat musik melodis, gambus juga bisa berfungsi sebagai alat musik harmonis.


Genggong

Genggong Sumatera Selatan
Genggong Sumatera Selatan
Genggong ini merupakan salah satu alat musik tradisional yang dimiliki oleh masyarakat Besemah Kota Pagaralam, sejenis alat musik tiup yang menghasilkan suara mirip harmonika.

Alat musik ini terbuat dari bilah bambu, kayu, pelepah enau atau logam dan dimainkan dengan cara dipegang ditangan kiri dan bagian sisinya ditempelkan ke bibir. Selanjutnya dengan memainkan lidah getar yang ada pada genggong dengan tangan kanan maka genggong akan menghasilkan bunyi. Sedangkan untuk mengubah nada-nada dalam melodi genggong dilakukan dengan mengolah posisi rongga mulut yang juga berfungsi sebagai resonator.


Kenong (Kenung Basemah)

Selain di Pulau Jawa, Alat musik tradisional kenong dapat ditemui juga di Sumatera Selatan. Kenong merupakan alat musik yang terbuat dari tembaga yang merupakan salah satu alat musik tradisi yang melengkapi gamelan jawa. Di Sumatera Selatan terdapat alat musik kenong khas gamelan suku Basemah di daerah Pagar Alam Sumatera Selatan.


Kulintang (Kolintang)

Kolintang adalah alat musik tradisional Sumatera Selatan berupa susunan logam kecil yang dimainkan dengan cara dipukul menggunakan alat pemukul khusus. Alat musik ini sering dimainkan oleh masyarat suku Komering pada saat upacara adat atau pertunjukan seni tradisional. Kolintang di daerah lain di Indonesia memiliki nama yang beragam, di Riau misalnya alat musik ini disebut dengan nama Calempong atau Talempong.


Terbangan (Rebana)

Terbangan merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Sumatera Selatan. Alat musik pukul yang berasal dari Sumatera Selatan ini disebut juga dengan rebana. Terbangan terdiri dari  empat rebana Hadrah dan satu buah Jidur (Bedug kecil), biasanya berwarna merah, hitam, dan emas.



https://semuatentangprovinsi.blogspot.com/2016/09/alat-musik-tradisional-provinsi-sumatera-selatan.html?m=1

Selasa, 28 Januari 2020

Jenis Jenis Kabel Jaringan

Jenis-jenis Kabel Jaringan Beserta Fungsinya


Kabel juga dapat digolongkan sebagai perangkat keras jaringan yang berperan sebagai media penghubung antara suatu perangkat jaringan dengan perangkat jaringan lainnya. Terdapat berbagai macam jenis kabel yang bisa anda gunakan dalam membangun sebuah jaringan komputer, misalnya kabel coaxial, kabel twisted pair dan kabel fiber optic.
Kabel-kabel jaringan tersebut mempunyai fungsi dan ciri khas masing-masing. Anda tidak boleh asal-asalan memilih kabel ketika ingin membangun sebuah jaringan. Ketidakcocokan kabel jaringan dengan perangkat jaringan yang anda gunakan mengakibatkan kinerja jaringan komputer menjadi tidak maksimal. Maka dari itu, simak penjelasan mengenai jenis-jenis kabel jaringan dibawah ini:

Jenis-jenis Kabel Jaringan

Sangat penting bagi kita untuk mengetahui karakteristik dari tiap kabel tersebut, sebelum memulai untuk membangun sebuah jaringan. Sebelumnya telah dibahas lebih dalam mengenai kabel jaringan jenis Unshield Twisted Pair (UTP), namun pada kesempatan ini kita akan membahasnya kembali secara garis besar. Berikut jenis-jenis kabel jaringan beserta penjelasannya yang perlu anda ketahui:

1. Kabel Coaxial

jenis jenis kabel coaxial
Kabel coaxial merupakan kabel yang digunakan untuk mentransmisikan signal elektrik dengan frekuensi tinggi melalui inti core tunggalnya. Umumnya kita ketahui bahwa kabel coaxial digunakan untuk menghubungkan televisi dengan perangkat antena. Namun kabel jenis coaxial juga dapat kita gunakan untuk membangun jaringan komputer, menghubungkan ke internet, dan juga sebagai jalur radio.
Kabel coaxial terdiri dari beberapa lapisan, masing-masing lapisan memiliki peran yang berbeda dalam melindungi inti core. Lapisan pertama disebut insulator yang berfungsi untuk melindungi inti core dan mencegah terjadinya crosstalk.
Pada lapisan berikutnya terdapat shield yang berperan untuk mencegah gangguan elektromagnetik dari luar yang dapat mengganggu signal data dan juga mencegah terjadinya kebocoran signal. Shield ini memiliki dua macam bentuk, yaitu bentuk anyaman kabel dan bentuk foil. Pada lapisan terakhir dari kabel coaxial disebut jacket yang berperan untuk melindungi kabel dari kelembapan dan kondisi lingkungan disekitarnya.
Kabel coaxial dulunya sangat populer digunakan untuk jaringan ethernet sekitar pada tahun 1980-an hingga awal tahun 1990. Kabel coaxial sendiri memiliki dua macam jenis yaitu thinet dengan standar 10BASE2 dan thicknet dengan standar 10BASE5. Namun saat ini penggunaan kabel coaxial pada jaringan komputer telah digantikan dengan kabel jenis twisted pair, disebabkan karena bentuk fisik dari kabel coaxial yang terkesan kaku sehingga menyebkan kesulitan ketika akan melakukan pemasangan dan perawatan pada kabel.

2. Kabel Twisted Pair

kabel jaringan adalah
Kabel jenis twisted pair merupakan kabel yang populer digunakan dalam jaringan komputer. Kabel jenis ini telah menggantikan peran dari kabel coaxial dalam membangun jaringan komputer karena kecepatan, kehandalan serta kemudahannya dari kabel jenis twisted pair bila dibandingkan dengan kabel jenis coaxial.
Kabel twisted pair terdiri dari delapan buah kabel dengan warna unik yang dililit berpasang-pasangan, hal ini bertujuan untuk mengurangi induksi dan kebocoran pada kabel.
Kabel jenis twisted pair memiliki berbagai macam jenis kategori dengan kemampuan transmisi data yang berbeda, hingga artikel ini diterbitkan kategori twisted pair yang terbaru adalah CAT 7 dengan kecepatan transmisi data hingga 10Gbps. Kabel twisted pair memiliki dua jenis standar yang sudah ditetapkan oleh industri, masing-masing jenis tersebut memiliki kelebihan tersendiri. Adapun jenis kabel twisted pair yaitu :

1. Unshield Twisted Pair (UTP)

Seperti namanya Unshield Twisted Pair yang berarti kabel twisted pair jenis ini tidak dilengkapi dengan shield yang melindungi dari gangguan elektromagnetik. Kabel jenis ini memiliki harga yang lebih murah dibandingkan kabel jenis STP sehingga cocok digunakan pada jaringan rumahan dan bahkan untuk kantor yang membutuhkan biaya rendah.

2. Shield Twisted Pair (STP)

Shield Twisted Pair merupakan jenis kabel yang memiliki shield yang melindungi dari gangguan elektromagnetik. Kabel jenis ini memiliki harga yang lebih mahal dari jenis UTP karena dilengkapi dengan shield yang membungkus sepanjang kabel, yang juga membuat kabel sedikit kaku dan lebih berat. Kabel jenis ini cocok untuk digunakan pada perusahaan skala besar yang membutuhkan kinerja yang maksimal.
Penerapan shield pada kabel jenis twisted pair memiliki tiga macam tipe, yaitu :
a. Individual Shield (U/FTP)
Individual Shield melindungi tiap pasang kabel dengan aluminium foil. Tipe ini melindungi kabel dari gangguan elektromagnetik dari luar dan juga mencegah terjadinya crosstalk pada tiap pasang kabel.
b. Overall Shield (F/UTP, S/UTP, dan SF/UTP)
Overall Shield melindungi seluruh pasang kabel dengan aluminium foil. Tipe ini melindungi kabel dari gangguan elektromagnetik dari luar.
c. Individual dan Overall Shield (F/FTP, S/FTP, dan SF/FTP)
Tipe ini merupakan gabungan dari Individual dan Overall Shield yang mana melindungi setiap pasang kabel dan juga seluruh pasang kabel dengan foil. Hal ini berfungsi untuk melindungi kabel dari gangguan elektromagnetik dari luar dan juga mencegah terjadinya crosstalk pada tiap pasang kabel.

3. Kabel Fiber Optic

jenis-jenis kabel jaringan - kabel fiber optic
Kabel fiber optic sedikit berbeda dengan jenis kabel yang sudah dibahas sebelumnya. Karena kabel jenis fiber optic tidak menggunakan tembaga untuk penghantarnya, melainkan menggunakan serat kaca tipis yang digunakan untuk menghantarkan data dalam bentuk cahaya. Signal elektrik seperti televisi, suara dan data dikonversi menjadi sinyal optik menggunakan optical transmitter dan kemudian dikirim dengan kecepatan cahaya.
Inti dari kabel fiber optic diselimuti dengan berbagai macam lapis. Lapisan pertama disebut sebagai cladding. Cladding berperan sebagai reflektor yang memantulkan cahaya sepanjang kabel, agar cahaya tersebut tetap fokus pada inti core. Di lapisan berikutnya terdapat buffer yang berperan untuk melindungi cladding dan inti core dari kerusakan dan kelembapan.
Lapisan berikutnya adalah strength member yang juga berperan melindungi cladding dan inti core dari tekanan yang mungkin terjadi selama proses pemasangan. Sekumpulan kabel optik tersebut kemudian dibungkus dengan lapisan yang disebut jacket yang mana tidak hanya berfungsi untuk melindungi kabel dari lingkungan luar, tetapi juga mencegah terjadinya kebocoran cahaya yang keluar dari inti core.
Kecepatan transmisi data yang lumayan cepat dan ketahannya terhadap gangguan elektromagnetik membuat kabel fiber optic sangat efektik digunakan untuk ukuran koneksi jaringan dalam skala besar. Namun meski demikian, dalam penerapannya kabel jenis fiber optik masih terbilang sulit dan juga mahal. Sebagai tambahan kabel jenis fiber optik tidak memiliki kemampuan untuk menghantarkan daya jika dibandingkan dengan jenis kabel tembaga.
Itulah jenis-jenis kabel jaringan beserta gambar dan fungsinya. Mengenali masing-masing fungsi dari kabel jaringan tersebut akan memudahkan anda untuk memilih kabel jaringan mana yang cocok untuk jaringan yang anda bangun nanti.

https://www.nesabamedia.com/jenis-jenis-kabel-jaringan/

Senin, 20 Januari 2020

K3LH

K3LH (Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup



       Pengertian
K3LH adalah pengertian tentang Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup pada suatu perusahaan atau instansi lain yang memiliki banyak pekerja atau karyawan.Maksud dari pengertian K3LH adalah memahami dan menerapkan K3LH di setiap perusahaan.
  Tujuan
Tujuan dari program K3LH adalah menciptakan suasana kerja yang sehat, aman dan nyaman. Hal ini menjadikan pekerja dan perusahaan memiliki daya saing yang lebih kuat. K3LH adalah singkatan dari Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup.
  3 Alasan Utama Mengapa Suatu Perusahaan Melaksanakan K3LH
-          Diwajibkan oleh Undang-undang Tenaga Kerja
-          Hak asasi manusia
-          Mengurangi beban ekonomi para pekerja
       Keuntungan Penerapan K3LH
Keuntungan dari penerapan K3LH adalah terciptanya hasil kerja yang optimal, karena suasana kerja yang nyaman akan menghasilkan produksi yang lebih banyak dan lebih bermutu. Jadi program K3LH ini bisa mempengaruhi kuantitas dan kualitas hasil produksi. Perusahaan yang menerapkan program K3LH biasanya mengaplikasikan K3LH di lingkungan perusahaan.
   
      Ciri-ciri perusahaan yang memperhatikan K3LH, diantaranya :
-          Memberikan fasilitas seragam kerja dan sepatu keselamatan (safety shoes) dan mewajibkan seragam dan sepatu keselamatan tersebut untuk dipakai oleh semua pekerja yang terlibat dalam produksi, bengkel dan lapangan.
-          Memasang atribut K3LH seperti tulisan yang mengingatkan pekerja untuk selalu sadar akan keselamatan, kesehatan dan kebersihan di lingkungan perusahaan. Maksud dari atribut K3LH ini adalah menghindari bahaya atau kesalahan yang bisa berakibat fatal. Maksud lainnya adalah memperhatikan kebersihan di lingkungan perusahaan, untuk menciptakan suasana yang lebih nyaman dan bersih.
-          Memisahkan sampah organik (contoh : sampah dari tumbuhan dan kertas) dan bukan organik (contoh : sampah dari plastik).
-          Menerapkan K3LH dalam prosedur dan sistem kerja. Manajemen perusahaan mengupayakan para karyawannya dengan memberi petunjuk tentang K3LH supaya para pekerja memahami pengertian K3LH dan menerapkannya.

Manfaat dari K3LH
Dengan program K3LH, pekerja dan perusahaan bisa menikmati manfaatnya.Perusahaan akan menjadi lebih bermutu dan sistematis untuk berkembang lebih cepat, dan pekerja menjadi lebih aman, lebih sehat dan nyaman.Jika kenyamanan dalam bekerja bisa terwujud, akan tercipta hubungan yang lebih harmonis antara para pekerja dan perusahaan tempat mereka bekerja sehingga menghasilkan produk yang maksimal sesuai misi perusahaan.  
      Pentingnya K3LH
K3LH Adalah Hal Penting dalam Pembangunan Usaha Atau Industri
            K3LH merupakan hal penting dalam membangun industri. Pertumbuhan dan pembangunan industri banyak menimbulkan masalah terhadap manusia di setiap negara. Contohnya adalah kecelakaan kerja, bermacam penyakit akibat kerja, dan dampak lingkungan dari adanya industri.
K3LH merupakan hal penting bagi pekerja karena pekerja yang menjadi penggerak industri dan posisi pekerja dalam industri adalah yang utama dari sistim kerja, karena tanpa ada pekerja, tidak akan ada hasil industri.
Oleh sebab itu, agar industri bisa tumbuh dan berkembang dengan cepat dan baik, maka sistem kerja di setiap industri harus diatur dan dirancang dengan memperhatikan K3LH dan para pekerja. Karena setiap pekerja atau buruh mempunyai hak untuk memeroleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, moral, dan kesusilaan serta perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama.